Blogger Widgets

Kamis, 10 Januari 2013

Korban Banjir di Banten ingin dikunjungi Jokowi

Ratusan pengungsi korban banjir di Kecamatan Bandung, Serang, Banten ingin dijenguk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya, pria yang akrab disapa Jokowi ini langsung memberikan bantuan saat mengunjungi lokasi banjir di Jakarta.

Keinginan itu terlihat jelas dari obrolan ratusan warga yang menempati tenda-tenda yang ditempatkan di sisi jalan Kibin-Pamarayan. Dari perbincangan itu, beberapa orang warga berharap Jokowi hadir di tengah-tengah pengungsi.

Zaenal (42), korban yang rumahnya terendam akibat luapan Sungai Ciujung, mengaku ingin mantan wali kota Solo itu berada di tengah warga. Mereka yakin, kehadiran Jokowimembuat bantuan segera diberikan dan banjir mulai berkurang.

"Kalo Jokowi datang ke sini, bantuan pasti langsung datang juga, dan yakin banjir enggak akan datang lagi," ungkap Zaenal di lokasi pengungsian, Kamis (10/1).

Tidak hanya Zaenal, ungkapan serupa juga disampaikan sejumlah pengungsi yang juga berada di tenda pengungsi dari Kecamatan lain.

Untuk diketahui banjir di kabupaten serang terus meluas, ribuan rumah tergenang air mencapai 2 meter di 7 kecamatan di Kabupaten Serang. Sejumlah warga memilih mengungsi ke daerah-daerah yang tidak terendam air dengan menggunakan tenda terpal dan alas seadanya.

Andi Mallarangeng Protes Rekening Anaknya Ikut Diblokir



Jumat, 11 Januari 2013 11:23 WIB
Jakarta, (tvOne)
Mantan Menteri Pemuda Olahraga Andi Alifian Mallarangeng mengajukan keberatan atas pemblokiran rekening anaknya, Gemilang Zul Mallarangeng.

"Hari ini kami memasukkan surat keberatan atas pemblokiran rekening saudara Gilang, anak Pak Andi yang tidak ada hubungannya dengan perkara ini," kata pengacara Andi Mallarangeng, Luhut Pangaribuan saat menemani Andi datang ke KPK Jakarta, Jumat (11/1).

Andi datang sebagai saksi untuk tersangka Deddy Kusdinar dalam penyidikan kasus korupsi pembangunan proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang Jawa Barat.

Gemilang Zul Mallarangeng yang biasa dipangil Gilang (22) tersebut menerima surat pemberitahuan pemblokiran rekeningnya di Bank BCA pada 2 Januari meski isi rekening tersebut hanya Rp16 juta.

"Pemblokiran rekening itu adalah tempat penampungan gajinya jadi sama sekali tidak relevan dengan perkara ini, sehingga mengakibatkan dia lumpuh dan tidak melakukan aktifitas," ungkap Luhut.

KPK pada Kamis (10/1) melalui Juru Bicara KPK Johan Budi membenarkan bahwa KPK memblokir rekening istri dan anak Andi Mallarangeng.

"Memang KPK sejak beberapa hari yang lalu telah meminta dilakukan pemblokiran terhadap rekening tersangka Pak AAM (Andi Alifian Mallarangeng), kemudian rekening istri dan anaknya, jadi tujuan pemblokiran itu agar tidak terjadi mutasi atau perpindahan dari rekening," kata Johan.

Pemblokiran tersebut tetap berlaku hingga ada keputusan dari hakim apakah dana dalam rekening tersebut terkait dengan Hambalang atau tidak.

"Kedua, pemblokiran biasa dilakukan KPK ketika sedang melakukan penyidikan, ini juga bertujuan agar jika ada vonis ganti rugi yang dibebankan kepada terdakwa atau terpidana, KPK sudah punya data mengenai rekening-rekening yang dipunyai tersangka, istri atau anaknya," ungkap Johan.

Johan menegaskan bahwa KPK dapat memblokir rekening siapa pun yang terkait dengan suatu kasus korupsi.

"Jangankan keluarga, jika ada pihak lain yang terduga maka (pemblokiran) bisa dilakukan," tegas Johan. (Ant)

Selasa, 08 Januari 2013

Dua kecamatan terendam banjir di Kabupaten Tangerang



Dua kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten, masih terendam banjir setinggi satu setengah meter. "Sudah empat hari hingga sekarang, dua kecamatan masih terendam banjir," kata Ketua Tagana Kabupaten Tangerang, Ending di Tangerang, Selasa.

Dua Kecamatan tersebut adalah Gunung Kaler dan Kresek. Di kecamatan ini, anjir merendam lima kampung, yakni Gunung Kaler dan Mandaya di Desa Gunung Kaler, Kampung Onyam di Desa Onyam, Kampung Bendung di Desa Kedung dan Kampung Cakung Andawati di Desa Kandawati.

Sedangkan di Kecamatan Kresek terdapat lima desa yang terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cidurian. Kelima desa tersebut adalah Pasir Ampo, Koper, Patrasana, Renged dan Talok. Namun yang parah Desa Pasir Ampo.

Ia mengatakan, ketinggian air hingga saat ini belum surut. Bahkan, saat malam hari ketinggian air mengalami peningkatan.

Adapun penyebab banjir yang menggenangi dua kecamatan, dikarenakan tanggul Sungai Cidurian jebol. "Air akan terus menggenangi desa dan perkampungan karena tanggul Sungai Cidurian mengalami jebol," katanya.

Saat ini, pihaknya menunggu koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air terkait pembenahan tanggul Sungai Cidurian.

Kemudian, warga di lima desa pun masih ada yang mengungsi di masjid, sekolahan dan rumah warga lainnya. "Kami terus berikan bantuan kepada warga sambil menunggu pembenahan tanggul," katanya mengungkapkan.

Sementara itu, banjir yang merendam 924 rumah di Kecamatan Jayanti, sudah surut. Sejumlah warga pun sudah merapihkan perabot rumah tangganya. (Ant)